Distribusi frekuensi kumulatif, selain disajikan dalam bentuk tabel–tabel dapat juga disajikan dalam bentuk diagram yang dinamakan Ogive. Penggambarannya juga dilakukan di atas bagan salib–sumbu seperi pada poligon frekuensi.
Selain dapat disajikan dalam bentuk tabel–tabel yang dapat memberikan informasi rinci, kadang–kadang pihak–pihak tertentu ingin memperoleh informasi secara sepintas yang tentu saja keakuratan informasi yang diperolehnya memang tidak diperhatikan. Data yang telah disajikan dalam bentuk tabel–tabel perlu disajikan dalam bentuk lain yang lebih menarik. Diagram batang adalah salah satu bentuk yang dimaksud.
Fungsi diagram garis sebenarnya tidak berbeda dengan fungsi diagram batang yang memberikan informasi mengenai perkembangan sesuatu dari periode ke periode. Hanya saja seperti namanya, diagram diwujudkan dengan garis–garis yang menghubungkan puncak–puncak frekuensi tiap periode.
Langkah-langkah membuat distribusi frekuensi bagi segugus data yang besar dapat diringkaskan sebagai berikut.
1. Menentukan banyaknya selang kelas yang diperlukan.
2. Menentukan wilayah data tersebut.
3. Membagi wilayah tersebut dengan menentukan beberapa kelas untuk memduga lebar selangnya.
4. Menentukan limit bawah kelas bagi selang yang pertama dan kemudian batas bawah kelasnya. Menambahkan lebar kelas pada batas bawah kelas untuk mendapatkan batas atas kelasnya.
5. Mendaftarkan semua limit kelas dan batas kelas dengan cara menambahkan lebar kelas pada limit dan batas selang sebelumnya.
6. Menentukan titik tengah kelas bagi masing-masing selang dengan merata-ratakan limit kelas atau batas kelasnya.
7. Menentukan frekuensi bagi masing-masing kelas.
Menjumlahkan kolom frekuensi dan periksa apakah hasinya sama dengan banyaknya total pengamatan (Walpole, 1982).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar