Kamis, 22 Maret 2012

Resep Minuman Menyegarkan Lemon Fruit

DetailBahan:

300 gr melon hijau, cetak bentuk bulat
300 gr melon kuning, cetak bentuk bulat
300 gr nata decoco
300 gr leci kalengan, tiriskan
300 gr gula pasir
300 ml air
150 ml air jeruk nipis
350 ml soda
1 bgk agar-agar merah
500 ml air
150 gr gula pasir

Cara membuat:

1. Rebus gula dan air hingga larut, angkat, dinginkan. Tambahkan air jeruk nipis dan soda, aduk rata.

2. Masak agar-agar, air dan gula pasir hingga mendidih, tuang dalam loyang persegi, dinginkan lalu potong bentuk dadu.

3. Masukkan bola-bola buah dalam mangkuk, tambahkan agar-agar merah, leci, air gula dan soda, aduk rata. Sajikan dengan es batu.
Untuk 6 orang

Resep Minuman Menyegarkan Lemon Fruit

DetailBahan:

300 gr melon hijau, cetak bentuk bulat
300 gr melon kuning, cetak bentuk bulat
300 gr nata decoco
300 gr leci kalengan, tiriskan
300 gr gula pasir
300 ml air
150 ml air jeruk nipis
350 ml soda
1 bgk agar-agar merah
500 ml air
150 gr gula pasir

Cara membuat:

1. Rebus gula dan air hingga larut, angkat, dinginkan. Tambahkan air jeruk nipis dan soda, aduk rata.

2. Masak agar-agar, air dan gula pasir hingga mendidih, tuang dalam loyang persegi, dinginkan lalu potong bentuk dadu.

3. Masukkan bola-bola buah dalam mangkuk, tambahkan agar-agar merah, leci, air gula dan soda, aduk rata. Sajikan dengan es batu.
Untuk 6 orang

Rabu, 14 Maret 2012

Tanggapan Kasus Hak Kekayaan Intelektual

Saya ingin menanggapi tentang kasus pembajakan hak cipta, dari tahun ke tahun makin banyak kasus pembajakan hak cipta, contohnya yang paling banyak dibajak dinegri kita yaitu CD dan DVD lagu-lagu dari bend dan pennyanyi yang belum terkenal maupun yang sudah terkenal. Negri kita adalah negri hukum, bahkan telah dibuat UU tentang pembajakan hak cipta, namun realisasinya hampir sebagian besar para pembajak tidah pernah tersentuh hukum.

Kita ambil nilai pisitifnya dari para pembajak, contohnya dari pembajakan CD lagu-lagu dari bend dan pennyanyi yang tadinya belum terkenal, dibajak oleh para pembajak yang tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki ijin untuk memperbanyak, menjadi CD dan dijual murah ke masyarakat. Efeknya malah lagu-lagu yang dibajak banyak dikenal masyarakat luas, bahkan para penyanyinya pun menjadi terkenal dan masuk televisi dan menjadi tenar.

Solusinya dari pada soal pembajakan ini tidak kunjung mereda dan malah menimbulkan masalah baru seperti kolusi dari para penegak hukum, agar para pembajak tidak tersentuh hukum. Lebih baik kita merangkul dan mengajak para pembajak agar miningalkan profesi mereka yang melangar hukum, untuk bekerjasama dalam menyebar luaskan karya-karya cipta agar dapat dikenal masyarakat luas.

Selasa, 13 Maret 2012

Kepuasan Kerja, Dari Pekerja

Pengertian Kepuasan Kerja.

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. (hasibuan, 2001 : 202). Keadaan yang menyenangkan dapat dicapai jika sifat dan jenis pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan nilai yang dimiliki. Kepuasan kerja merupakan :

“Suatu pernyataan rasa senang dan positif yang merupakan hasil penilaian terhadap suatu pekerjaan atau pengalaman kerja “ (locke, 1995 : 126).

“ Kepuasan kerja merupakan suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pegawai dan banyaknya yang mereka yakini apa yang seharusnya mereka terima, “ (Stephen P. Robbins, 1996 : 26).

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu : (Hasibuan, Melayu 2001 : 203):

1. Balas jasa yang adil dan layak

2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian

3. Berat ringannya pekerjaan

4. Suasana dan lingkungan pekerjaan

5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan

6. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya

7. Sifat pekerjaan monoton atau tidak

Menurut, Robbins (1996 : 181) bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh:

1. Kerja yang secara mental menantang

2. Ganjaran yang pantas

3. Kondisi kerja yang mendukung

4. Rekan sekerja yang mendukung

5. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan.

Kerja yang secara mental menantang dan dapat diartikan adanya inovasi-inovasi baru sehingga tidak monoton, penghasilan atau kompensasi yang sesuai dengan harapan pegawai dengan standar yang ada, iklim pekerjaan yang kondusif untuk berlangsungnya pekerjaan dan adanya relevansi kepribadian yang berarti kesesuaian motivasi, persepsi dengan pekerjaan yang akan dilakukan