Kewirausahaan
merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif,
berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang
yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang
telah dicapai.
Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi
ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan
menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial,
psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan
kepuasan pribadi. Kewirausahaan menurut para ahli memiliki arti yang
berbeda-beda karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard
Cantillon (1775), mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya
pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan
berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah
perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang
atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Kewirausahaan yang sering dikenal dengan
sebutan entrepreneurship berasal dari Bahasa Perancis yang diterjemahkan
secara harfiah adalah perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang
mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karsa serta karya atau mampu
menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk
mencapai prestasi maksimal. Wirausahawan adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui
kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk:
1.
Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru.
2.
Memperkenalkan metoda produksi baru.
3.
Membuka pasar yang baru (new market).
4.
Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau
komponen baru, atau
5.
Menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Schumpeter mengkaitkan. wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam
konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
Tiga jenis
perilaku dalam kewirausahaan:
1.
Memiliki Kreatifitas Tinggi.
2.
Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi.
3.
Diterimanya resiko dan kegagalan.
Kunci penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi
melalui inovasi dan kreativitas:
1. Keinginan
untuk berprestasi
2. Keinginan
untuk bertanggung jawab
3.
Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4. Persepsi
kepada kemungkinan berhasil
5.
Rangsangan oleh umpan balik
6. Aktivitas
energik
7. Orientasi
ke masa depan
8.
Keterampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap
terhadap uang
Penentuan
Potensi Kewirausahaan
Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut
McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan
berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow).
Contoh kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) yaitu seorang wirausahawan
tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat pencapaian tertentu dan tidak menjadi
usaha yang hanya biasa-biasa saja, misalnya mendapatkan prestasi atau
penghargaan top brand award atau best seller record, atau
penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait yang menunjukkan
bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan sekedar usaha yang
biasa-biasa saja.
Contoh kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) yaitu suatu usaha tidak
dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya. Dalam
berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra yang dapat diandalkan untuk
menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa supplier, distributor, agen,
penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu usaha untuk bekerja sama dan
berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan contoh kebutuhan untuk
berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal penting yang perlu
dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Contoh kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu seorang wirausahawan
tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada keinginan dari diri sendiri
untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain (memiliki usaha sendiri dan
memimpin sejumlah orang atau karyawan). Hal ini secara tidak langsung
menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan untuk berkuasa (ingin
memimpin, bukannya dipimpin).
Sumber gagasan usaha adalah sesuatu yang dapat mendatangkan inspirasi.
Sumber-sumber gagasan (orientasi eksternal) dalam identifikasi peluang usaha
baru, antara lain:
1. Konsumen, yaitu wirausahawan harus
selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi
kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
2. Perusahaan yang sudah ada, yaitu
wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk
memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk peluang baru.
3. Saluran distribusi, merupakan sumber
gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
4. Pemerintah, merupakan sumber
pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten
yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan
pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan
tentang usaha baru.
5. Penelitian dan pengembangan.
merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan
produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.
Orientasi internal memacu penggunaan sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi
peluang baru. Setiap orang menyimpan pengetahuan sepanjang tahun. Pengetahuan
ini tersusun dari berbagai jeni data yang berupa gagasan, konsep,
prinsip-prinsip, citra, dan fakta-fakta. Terdapat tiga tahap penggunaan sumber
daya-sumber daya internal, yaitu:
1. Analisa konsep hingga bisa
terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang harus dipecahkan.
2. Pengguanaan daya ingat untuk
menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan
masalah-masalahnya.
3.
Rekombinasi
unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan
masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan.
Tiga
kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland
yaitu:
1.
Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH adalah
motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi
tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang,
dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari
lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
2.
Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)
Kebutuhan
untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat
untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan
keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap
persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang
tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang
tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi
karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam
bekerja atau mengelola organisasi.
3.
Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan
akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat
orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa
tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
Sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru yaitu:
a.
kebutuhan akan sumber penemuan.
b.
Hobi atau kesenangan pribadi.
c.
Mengamati kecendrungan-kecendrungan.
d.
Mengamati keurangan-kekurangan produk dan jasa yang
ada.
e.
Kegunaan lain dari barang-barang biasa.
f.
Pemanfaatan produk dari perusahaan lain.
Berikut ini
merupakan unsur-unsur analisa pulang pokok,antara lain
1.
Biaya tetap.
2.
Biaya variabel.
3.
Biaya total.
4.
Pendapatan total.
5.
Keuntungan.
6.
Kerugian.
7.
Titik pulang pokok.
Berikut ini
bentuk-bentuk kepemilikan usaha, yaitu:
a.
Kepemilikan perseorangan yaitu dimiliki dan dijalankan
oleh 1 orang, sehingga laba yang diterima tidak perlu dibagi-bagi.
b.
Kepemilikan kongsi yaitu dimiliki dan dijalankan oleh
2 orang atau lebih, kepemilikan bersama atas harta, umur perusahaan terbatas,
adanya pembagian laba.
c.
Perusahaan perseroan yaitu perusahaan yang memiliki
badan hukum, kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang
dimilikinya, kepemilikan perusahaan dapat berpindah tangan, eksistensi relatif
stabil.
Berikut ini
merupakn langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia yaitu:
1.
Perekrutan karyawan
Penarikan
tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan sumber daya manusia
bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong.
2.
Seleksi calon karyawan
Seleksi
tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang
tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga
jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan
disewa.
3.
Pelatihan karyawan
Pelatihan
karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada
karyawannya.
4.
Penilaian hasil kerja
Penilaian
tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan
yang diharapkan atau belum.
Seleksi pada
kenyataannya merupakan proses yang kompleks di mana langkah satu dengan lainnya
saling berkaitan. Menurut Handoko (1994) terdapat tujuh langkah dalam prosedur
seleks yang biasa digunakan. Bagi pelamar yang berasal dari suplai internal,
kadang-kadang tidak perlu melalui beberapa langkah, seperti penerimaan
pendahuluan, pemeriksaan referensi atau evaluasi medis (kesehatan). Bagi
pelamar eksternal, langkah-langkah seleksi yang harus diikuti adalah sebagai
berikut :
a.
Tahap 1. Penerimaan
Pendahuluan.
b.
Tahap 2. Tes-Tes Penerimaan.
c.
Tahap 3. Wawancara Seleksi .
d.
Tahap 4. Pemeriksaan
Referensi.
e.
Tahap 5. Evaluasi Medis (Tes
Kesehatan).
f.
Tahap 6. Wawancara Oleh
Penyelia (supervisor).
g.
Tahap 7. Keputusan
Penerimaan
http://www.bestektur.com
http://ilmuakuntansi.web.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar