Chi-square adalah untuk mengadakan estimasi, sebagai alat estimasi chi-square yang digunakan untuk menaksir
apakah ada perbedaan signifikan ataukah tidak antara frekuensi yang di
observasi dalam sampel dengan frekuensi yang diharapkan dalam populasi.
Frekuensi yang diharapkan dalam populasi ini
kadang-kadang disebut juga
frekuensi hipotetik, karena digunakan sebagai hipotesa yang akan diuji
dengan frekuensi yang akan diperoleh dari sampel, oleh karena itu dalam
pengertian yang longgar chi-square sebagai alat estimasi kedudukan
juga sebagai alat pengetesan hipotesa.
Pengertian hipotesis dalam arti sempit
tiap-tiap pengetesan hipotesa harus membandingkan sedikitnya dua sampel, karena
itu dalam kedudukannya sebagai alat pengetesan hipotesa ini apa yang ingin
dijawab olehnya adalah masalah apakah frekuensi yang diperoleh dalam sampel
yang satu berbeda secara signifikan atau kah tidak dengan frekuensi yang
diperoleh dalam sampel lainnya dalam kategori-kategori tertentu (Hasan, 2003).
Chi-square merupakan pengujian hipotesis tentang perbandinganantara frekuensi
sampel yang benar-benar terjadi (selanjutnya disebut dengan frekuensi
observasi, dilambangkan dengan fo) dengan frekuensi harapan yang
didasarkan atas hipotesis tertentu pada setiap kasus atau data.
Chi-square di gunakan untuk menguji hipotesis
komperatif lebih dari dua sampel, bila
datanya diskrit atau nominal. Rumus dasar yang di gunakan untuk pengujian
adalah sama dengan komperatif dua sampel independen, yaitu sebagai berikut (Subiakto, 1992):
X2 = ∑ (Fo - Fh)2 / Fh
Keterangan :
X2 = Chi-square.
Fo = Frekuensi
yang diperoleh dari (di observasi dalam) sampel.
Fh = Frekuensi yang
diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dalam populasi.
Interpretasi tentang nilai X2 pada dasarnya tidaklah
berbeda dengan interpretasi tentang nilai t. estimasi tentang populasi
kenyataan yang diperoleh dari sampel yang dipilih secara random. Mengajuklan
hipotesa bahwa populasi tidak berbeda dengan sampel dalam jumlah frekuensi
dalam dua kategori penyelidikan, yaitu kategori pro dan kontra koeduksi, atau
dinyatakan dalam bentuk hipotesa nihil “tidak ada perbedaan frekuensi dari yang
pro dan yang kontra koeduksi antara sampel dan populasi”. Menilai
frekuensi yang diperoleh memerlukan suatu table
yang memuat distribusi X2
yang diharapkan (Sutrisno, 2000).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar