Liputan6.com, Polewali Mandar: Puluhan aktivis
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Polewali Mandar, Sulawesi
Barat, berunjuk rasa, Rabu (6/6). Mereka menolak rencana Amerika Serikat
membangun pangkalan militer di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia.
Aksi dipusatkan di depan Kantor DPRD Polewali Mandar. Sebelumnya mahasiswa melakukan konvoi keliling kota dengan sepeda motor. Di DPRD, mahasiswa juga membakar ban bekas sebagai simbol penolakan dan perlawanan yang tidak menhendaki adanya pangkalan militer AS.
Mahasiswa mendesak Ketua DPRD Polewali Mandar Abdullah Tato menyampaikan pernyataan sikap mereka kepada pemerintah pusat. Mereka menilai kehadiran pangkalan militer di kawasan ASEAN adalah babak awal penaklukan pemimpin negara-negara di Asia Tenggara. Itulah sebabnya mahasiswa meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pemimpin ASEAN bersatu menolak kehadiran pangkalan militer.(ULF)
Aksi dipusatkan di depan Kantor DPRD Polewali Mandar. Sebelumnya mahasiswa melakukan konvoi keliling kota dengan sepeda motor. Di DPRD, mahasiswa juga membakar ban bekas sebagai simbol penolakan dan perlawanan yang tidak menhendaki adanya pangkalan militer AS.
Mahasiswa mendesak Ketua DPRD Polewali Mandar Abdullah Tato menyampaikan pernyataan sikap mereka kepada pemerintah pusat. Mereka menilai kehadiran pangkalan militer di kawasan ASEAN adalah babak awal penaklukan pemimpin negara-negara di Asia Tenggara. Itulah sebabnya mahasiswa meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pemimpin ASEAN bersatu menolak kehadiran pangkalan militer.(ULF)
Pendapat Saya:
Seharusnya presiden RI dan angota-angota ASEAN harus tegas menolak pembangunan Pangkalan Militer AS, karana dibalik Pembangunan Pangkalan Militer ini, banyak mengandung misi-misi yang dapat merugikan negara itu sendiri.
Selain itu dalam suatu negara bila terdapat suatu kekuatan-kekuatan militer dari luar negara, sama saja secara tidak langsung negara tersebut terjajah oleh negara luar, seperti negara-negara tetangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar