1. Congeneration Siklus Topping
Terjadi bila bahan bakar dipakai langsung untuk memproduksi enrgy listrik, kemudian gas panasnya digunakan untuk panas/uap proses. Jadi energi listriknya terlebih dahulu diproduksi kemudian baru panas buangnya dimanfaatkan. Bila cogeneration siklus topping digunakan pada PLTG, maka gas panas yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik pada turbin harus mempunyai suhu 1600-1700 0F. Hal ini karena akan menghasilkan gas buang dengan suhu 800-900 0F dan gas buang itu akan dimanfaatkan dengan menggunakan Heat Recovery Steam Generation atau panas proses dengan exchenger yang berfungsi untuk membangkitkan uap proses.
2. Siklus Bottoming
Yaitu pemanfaatan gas buang melalui heart recovery sehingga menghasilkan panas/uap proses. Selanjutnya digunakan untuk menggerakan turbin uap sehingga dihasilkan energi listrik. Bila PLTG menggunakan bahan bakar bermutu tinggi seperti bahan bakar sulfur rendah, maka gas buang yang dihasilkannya bersih sehingga bisa digunakan langsung untuk panas proses. Bila pada pengolahan gas buang ditambah bahan bakar, sementara bila kapasitas terpasang PLTG turun maka efisiensinya juga turun dengan demikian volume gas buang meningkatkan hal ini berarti banyak gas buang tak terpakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar