1. Globalisasi di Bidang Ekonomi
Abad ke-21 ditandai dengan globalisasi ekonomi. Hal ini merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Aspek-aspek Globalisasi di bidang ekonomi antara lain berupa aspek-aspek sbg berikut :
· Aspek Produksi, yaitu suatu perusahaan dapat berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
· Aspek Pembiayaan, yaitu suatu perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi di semua Negara di di dunia. Sebagai contoh, PT. Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol memanfaatkan sistem pembiayaan dengan bersama mitrausaha dari mancanegara.
· Aspek Tenaga Kerja, yaitu suatu perusahaan global mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya.
· Aspek Jaringan Informasi, yaitu masyarakat suatu negara dengan mudah mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi,melalui televisi, radio, media cetak dll. Jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh, KFC, Celana jeans Levi’s, hamburger. Akibatnya, selera masyarakat dunia baik yang berdomisili di kota ataupun di desa menuju pada selera global.
· Aspek Perdagangan, terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta serta penghapusan berbagai hambatan non tarif. Dengan demikian, kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin ketat dan jujur. Bahkan, transaksi menjadi semakin cepat karena less papers/documents dalam perdagangan, menggunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin canggih.
2. Globalisasi di Bidang Ideologi
Tidak dapat disangsikan lagi bahwa pengaruh globalisasi di bidang ekonomi sangat menguntungkan negara-negara maju, karena dalam “upaya” memperbaiki ekonomi negara-negara berkembang, terdapat unsur-unsur ideologi yang disusupkan ke dalam suat negara. Seperti Amerika Serikat yang berada di balik lembaga bantuan peminjaman seperti IMF dan Bank Dunia, jika ingin memberikan bantuan maka salah satu persyaratannya harus menerima prinsip pasar bebas.
3. Globalisasi di Bidang Politik
Globalisasi politik telah menciptakan berbagai masalah dan kepentingan yang sifatnya global, infrastate atau bahkan suprastate. Banyak masalah yang tidak lagi bisa diatasi sendiri oleh sebuah negara secara unilateral sehinga kerja sama internasional yang sifatnya multilateralisme menjadi pilihan suatu negara.
Pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya:
• Kian meningkatnya penetrasi dan ekspansi budaya barat.
• Muncul kecenderungan-kecenderungan “gaya-hidup” baru yang tidak kondusif bagi kehidupan masyarakat dan bangsa.
Beberapa sisi negatif dari munculnya budaya hybrid (budaya gado-gado tanpa identitas) antara lain:
• Dapat mengakibatkan erosi budaya.
• Lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal.
• Kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jati diri.
• Hilangnya semangat nasionalisme dan patritisme.
• Cenderung pragmatisme dan maunya serba instan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar