Jumat, 03 Mei 2013

Tangapan Kasus Kependudukan

Studi Kasus
Bencana akibat kecerobohan dan sekedar mengejar keuntungan ekonomi jangka pendek sebetulnya telah terjadi sejak lama dan bahkan sejak awal peradaban manusia. Sebagai contoh: punahnya manusia purba di Mesopotamia diyakini oleh para ahli karena lingkungan hidup yang rusak , penyakit minamata dan itai-itai di Jepang tahun 1950-an akibat pencemaran air di teluk Minamata karena limbah industri/ pertambangan yang mengandung air raksa (Hg) dan cadmium (Cd), meluasnya penyakit malaria seiring meluasnya penggunaan pestisida. Pada awalnya kesadaran untuk menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup hanya terbatas pada negara-negara industri yang di satu sisi menghasilkan keuntungan ekonomi tetapi di sisi lain ternyata industri juga menghasilkan limbah yang sangat merugikan bagi kesehatan dan keselamatan manusia. Limbah yang merugikan bagi kehidupan manusia tidak hanya berasal dari industri tetapi juga dari rumah tangga. Semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk potensi pencemaran akibat limbah rumah tangga semakin tinggi. Hal ini dipicu oleh pengerukan sumber daya alam oleh berbagai oknum yang berujung pada peningkatan kesejahteraan hidup segelintir orang.

Tangapan Kasus
Peningkatan penduduk yang berlebihan sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar bila dilihat dari sudut pandang lingkunganya dengan semakin bertambahnya penduduk membuat semakin mnyempitnya lahan kosong bahkan banyak orang yang tinggal dibantaran sungai yang mengakibatkan terjadi penyempitan sungai akibat banyaknya orang yang membuat rumah diatas bantaran sungai serta serta limbah rumah tangga yang dihasilkan juga semakin banyak bahkan terkadang penduduk membuang sampah disungai yang mengakibatkan sungai menjadi kotor dan banyak sampah sehingga masalah kependudukan sendiri bukan hanya berpengaruh dengan banyaknya penduduk melainkan tingakat kesejahteraan yang kurang , banyaknya penyakit yang ditimbulkan serta dapat menyebabkan kerusakan alam sekitar akibat limbah yang dihasilkan.
Indonesia belum berhasil untuk mensejahterakan penduduknya, karena masih banyak masyarakat yang tergolong pada kriteria kurang mampu, miskin, banyak anak, dan lingkungan yang kurang memadai. Jika dilihat dari tingkat pendidikan, masyarakat yang tergolong kurang mampu tidak mendapat fasilitas yang memadai disamping tingkat kesadaran untuk bersekolah yang rendah. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya anak usia sekolah yang mencari nafkah dengan cara mengamen atau yang lebih ekstrimnya dengan mencuri. Hal tersebut dilakukan karena masyarakat yang tergolong miskin dituntut bertahan hidup disamping skill mereka yang rendah dan tidak mampu bersaing. Masalah kependudukan tersebut harus segera diatasi agar tidak menimbulkan dampak yang lebih besar lagi. Upaya untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut yaitu dengan program KB, pemerataan penduduk, peningkatan pembangunan, penciptaan tenaga kerja, peningkatan produksi pangan,  peningkatan fasilitas-fasilitas untuk masyarakat yang tergolong miskin seperti fasilitas kesehatan, pemukiman, pendidikan. Upaya-upaya tersebut apabila konsisten dijalankan oleh pemerintah, maka masalah kependudukan di Indonesia dapat segera diatasi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar